Sabtu, 18 Oktober 2014

Rasanya Jadi Copycat




Judul: Ah! Tak Enak Jadi Anak Copycat!
Penulis: Fita Chakra
Ilustrator: Indra Bayu
Cetakan: 1, Juni 2014
Penerbit: Bestari Kids-Jakarta
Harga: Rp17.500

***
"Wah cantiknya!" Ghea tersipu-sipu mendengar pujian Winy, sahabatnya.
Dengan gaun dan sandal wedges Ghea berjalan menirukan gaya Bella,
penyanyi idolanya
Ups... Hampir saja Ghea jatuh karena tidak terbiasa dengan gaun dan sandal itu. 
Winy sudah mengingatkan Ghea untuk melepas sandal itu, tetapi ia tetap ingin memakainya, Ghea ingin menjadi seperti Bella.
Wah... Ghea sudah menjadi copycat. Sebenarnya copycat itu apa, ya?
Kalian penasaran, kan? Yuk, ikuti kisah Ghea dalam buku ini.
***

Apa itu copycat? Bagaimana rasanya kalau jadi copycat? Tanyakan saja pada Ghea.

Ghea sangat mengidolakan Bella, seorang penyanyi cilik yang tampil di televisi. Sampai-sampai Ghea minta dibelikan baju dan wedges seperti punya Bella. Ghea jadi copycat Bella! Namun, gara-gara meniru Bella, Ghea nyaris terpeleset, tidak leluasa bermain basket, hingga dikira Bella benaran. Ternyata, meniru penampilan orang lain itu tidak enak.

Buku bilingual ini menarik untuk disimak. Pembaca diajak untuk mengetahui karakter copycat, akibat bagi seorang copycat, dan cara agar tidak menjadi seorang copycat. Selain Ah! Tak Enak Jadi Anak Copycat! masih ada empat buku lagi dari rangkaian seri pembentukan karakter, yakni Ups! Aku Tidak Ceroboh Lagi, Hei! Malas Bukan Sifatku, Yess! Aku Tak Minder Lagi, dan Sip! Aku Bukan Anak Pelupa! Cover depan buku-buku tersebut bisa dilihat di foto di bawah ini.


Buku Ah! Tak Enak Jadi Anak Copycat! (Nomor Dua dari Kanan)
Didisplay Bersama Teman-teman Satu Serinya
di Toko Buku Gramedia Sudirman Yogyakarta (Rak Atas)

Foto: Dokumen Pribadi Pustaka Siwi



Catatan:
1. Pada halaman dua dan tiga, Ghea menirukan nyanyian Bella di televisi, “Suka… suka… kamu” dan diterjemahkan jadi “Love loveyou…”
Saya menyarankan supaya liriknya dilengkapi. 
Misalnya: “Suka… suka… kamu… bonekaku…”
Hal ini supaya tidak menimbulkan salah persepsi terhadap kata “suka” atau “love” dan “kamu”. Apalagi buku ini bertujuan untuk pembentukan karakter anak. Alangkah baiknya bila liriknya seapik materi dan tujuan penulisan bukunya.  
2. Terdapat kejanggalan pada halaman delapan belas dan sembilan belas.
Kejanggalan dimaksud terletak pada ucapan tokoh anak perempuan yang mengatakan baju dan sandal wedges yang dikenakan Ghea mirip seperti yang dipakai Bella, tetapi anak perempuan tersebut juga memakai kostum serupa seperti Ghea. Dan sosok anak perempuan tersebut malah terlihat lebih mirip Bella ketimbang Ghea (lihat halaman dua dan lima). 

Tokoh Ghea dan Dialog dengan Seorang Anak Perempuan pada Halaman Delapan Belas
Foto: Dokumen Pribadi Pustaka Siwi

 

Anak Perempuan yang Mengatakan Penampilan Ghea Mirip Bella
pada Halaman Sembilan Belas

Foto: Dokumen Pribadi Pustaka Siwi

3. Halaman terakhir kok tidak ada terjemahan bahasa Inggrisnya?
 

Halaman Terakhir yang Tidak Dilengkapi Terjemahan Bahasa Inggris
Foto: Dokumen Pribadi Pustaka Siwi

Terlepas dari tiga poin di atas, dari segi materi, buku ini tetap menarik untuk dibaca. Nilai moralnya disisipkan secara halus. Pas untuk bacaan anak-anak dan sebagai buku pegangan bagi para orang tua dan pendidik untuk membantu pembentukan karakter anak-anak. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar